Pribumi Palestina tetap berbahagia merayakan Idul Adha, walaupun penjajahan dan pandemi menjadi tantangan luar biasa untuk hidup mereka.
palestineupdate.com – Walau penuh keterbatasan – karena adanya pandemi dan penjajahan – warga Palestina tetap bisa merayakan Idul Adha dengan hati bahagia. Lalu, bagaimana kisah mereka dengan sejumlah adaptasi pada hal-hal baru, dan tantangan apa yang harus dihadapi? Simak kisah selengkapnya dalam kabar Palestina hari ini.

Idul Adha yang juga merupakan peringatan pengorbanan Nabi Ibrahim As terkait putranya – Ismail As, dirayakan dengan penuh suka cita oleh saudara-saudara di Palestina.
Terlepas dari adanya pandemi, warga tidak menjauhi masjid dan tetap meramaikan salat Id berjemaah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri.
Lebih dari 27 ribu jemaah melaksanakan salat Id di kompleks Masjid Al-Aqsha, yang terletak di wilayah Al-Quds, Palestina. Area dipenuhi oleh jemaah dalam jumlah besar, yang datang dari seluruh wilayah Palestina sejak Jumat pagi hari – terlepas dari adanya gangguan ketat dari Israel.
Berita Palestina: Inilah Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Al-Aqsha
Sementara itu, juru bicara pemerintah Palestina, Ibrahim Melhem, telah mengumumkan bahwa pelaksanaan salat akan mengikuti anjuran WHO – demi mencegah penyebaran virus Corona.
Akan tetapi, tantangan hidup juga dirasakan oleh pribumi di hari raya tahun ini. Salah satunya terjadi di Tepi Barat, di mana sejumlah toko harus tutup atas perintah Otoritas Palestina (Palestinian Authority (PA)) demi menjalankan “lockdown” selama tiga hari, sebagai upaya meminimalisasi penyebaran virus saat hari raya.
Selain itu, pejagalan dan tukang jagal yang biasanya ramai pada sepekan terakhir menuju Idul Adha, juga mendapati penurunan jumlah pelanggan karena banyak warga yang tidak bisa berkurban – di mana harga domba bisa mencapai 500 dolar Amerika Serikat (atau sekitar 7,3 juta rupiah), tergantung pada ukurannya.

Dengan banyaknya warga yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19, pemerintah memperkirakan penurunan jumlah pekurban kambing dan domba sebesar 20% di tahun ini.
Selain itu, perjalanan antar daerah di Palestina pun dilarang, sebagai upaya pencegahan agar angka positif tidak membludak – khususnya di kota Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat.
Walaupun terdapat sejumlah adaptasi dan tantangan, warga tetap bisa menikmati syahdunya hari raya Idul Adha tahun 1441 Hijriah – dengan kesederhanaan dan kekhusyukan. InsyaAllah. (kimikim/palestineupdate)
Sumber. Quds News Network