Data menunjukkan, penjajahan Israel di negeri Palestina telah menyebabkan kesulitan yang luar biasa, termasuk terhadap kehidupan anak-anak di sana.
Palestineupdate.com – Selama ini, bukti sudah cukup jelas untuk menunjukkan gambaran kehidupan anak-anak Palestina. Akan tetapi, ada saja orang yang menganggap bahwa anak-anak itu hidup sejahtera. Kali ini, berita palestina yang akan diangkat adalah gambaran mengenai sulitnya kehidupan anak-anak di sana, berdasarkan data statistik tahun 2017 yang dikeluarkan oleh The Palestinian Central Bureau of Statistics (Biro Statistik Pusat Palestina).
Dimulai dari kondisi yang sudah sering diangkat oleh media, adalah anak-anak yang menjadi sasaran penangkapan penjajah Israel. Menurut organisasi non-pemerintah independen asal Swiss, Defense for Children International, terjadi peningkatan jumlah tahanan anak pada penelitian tahun 2015 dengan 2.634 kasus penangkapan. Hal tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 15,9% dibandingkan tahun 2014.

Lanjutnya, warga Al-Quds menjadi yang paling rawan terhadap penangkapan dan penahanan oleh penjajah Israel di tahun 2016. Sebanyak 2.029 warga termasuk 757 anak dan 79 wanita di Al-Quds, dari total 6.970 warga Palstina, ditahan di tahun yang sama.
Kabar Palestina Hari Ini: Sejak Tahun 2000, Penjajah Israel Telah Tangkap 16.500 Anak Palestina
Kondisi lain yang harus dialami anak-anak Palestina adalah mencari nafkah di usia dini. Ketika kemiskinan menggerogoti, kepergian orang tua memaksa mereka menjadi tulang punggung keluarga, dan saat pendidikan tak mampu mereka jangkau – maka bekerja menjadi satu-satunya pilihan yang paling memungkinkan walau berpeluang rendah.

Menurut laporan Biro Statistik Pusat Palestina, di tahun 2016 persentase anak-anak (10-14 tahun) yang bekerja mencapai 1,7%. Untuk anak kelompok usia 15-17 tahun, persentase mencapai 7,8%. Anak-anak yang bekerja karena tidak melanjutkan pendidikan, mencapai 17,0% (10-14 tahun) dan 31,0% (15-17 tahun).
Selain itu, terdapat angka 1,3% anak-anak yang bekerja tapi juga masih mengenyam bangku pendidikan untuk kelompok usia 10-14 tahun, dan 2,7% untuk kelompok usia 15-17 tahun.

Sementara itu, pada kondisi lain, terdapat persentase anak-anak yang kehilangan orang tua. Menurut data dari Palestinian Multi-Indicator Cluster Survey 2014, sebesar 2,3% anak dengan rentang usia 0-17 tahun, kehilangan satu atau pun kedua orang tuanya.
Kedua Orang Tua Meninggal Dunia | Hanya Ayah yang Hidup dan Tinggal di Rumah yang Sama | Hanya Ayah yang Hidup dan Tidak Tinggal di Rumah yang Sama | Hanya Ibu yang Hidup dan Tinggal di Rumah yang Sama | Hanya Ibu yang Hidup dan Tidak Tinggal di Rumah yang Sama | ||
Palestina | Terdaftar | 412 | 1.539 | 266 | 17.561 | 778 |
Penerima Manfaat | 338 | 1.124 | 97 | 12,474 | 570 | |
Jalur Gaza | Terdaftar | 288 | 1.072 | 141 | 9.460 | 466 |
Penerima Manfaat | 253 | 863 | 120 | 7.643 | 375 | |
Tepi Barat | Terdaftar | 124 | 467 | 125 | 8.105 | 312 |
Penerima Manfaat | 85 | 261 | 77 | 4.833 | 195 |
Tabel: Jumlah Anak Yatim yang Terdaftar di Kementerian Pembangunan Sosial, 2016 (Sumber. Badan Statistik Pusat Palestina)
Selain itu, karena krisis keuangan yang menggerogoti negara, terdapat kasus di mana anak-anak harus dikirimkan ke panti asuhan, akibat orang tua yang tidak mampu merawat mereka secara finansial. Di salah satu wilayah Palestina, Jalur Gaza, angka kemiskinan bahkan melebihi 80% yang diberitakan oleh laman Middle East Monitor, pada 18 Januari 2019. (kimikim/palestineupdate)berita palestina